Wednesday, November 17, 2010

Manajemen Keamanan kontrol pada sistem

Keamanan Sistem pastinya mengacu pada perlindungan terhadap semua sumber daya informasi perusahaan dari ancaman oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Adapun tujuan Keamanan dimaksudkan untuk mencapai 3 tujuan utama , yaitu :

1. Kerahasiaan, perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.

2. Ketersediaan, tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.

3. Integritas, semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.


Pengendalian Akses dicapai melalui 3 langkah proses, yang mencakup :

1. Indentifikasi User.

2. Pembuktian Keaslian User.

3. Otorisasi User.

Kontrol CBIS mencakup semua fase siklus hidup. Selama siklus hidup, kontrol dapat dibagi menjadi kontrol-kontrol yang berhubungan dengan pengembangan, disain dan operasi. Manajer dapat memperoleh kontrol dalam ketiga area secara langsung melalui ahli lain, seperti auditor.

AREA PENGONTROLAN CBIS

  • Kontrol Proses Pengembangan

Tujuan dari kontrol pengembangan adalah untuk memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai. Yang termasuk dalam kontrol pengembangan :

1. Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS.

2. Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS.

3. Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.

4. Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS.

5. Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima,

6. Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.

7. Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen.

  • Kontrol Disain Sistem

Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok, yaitu :

- Permulaan Transaksi (Transaction Origination)

Tahap-tahap yang harus dilakukan pada permulaan transaksi terdiri atas ;

a. Permulaan dokumen sumber

b. Kewenangan

c. Pembuatan input computer

d. Penanganan kesalahan

e. Penyimpanan dokumen sumber

- Entri Transaksi (Transaction Entry)

Entri transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Kontrol ini berusaha untuk menjaga keakuratan data yang akan ditransmisikan ke jaringan komunikasi atau yang akan dimasukkan secara langsung ke dalam komputer. Area kontrolnya meliputi atas :

a. Entri data

b. Verifikasi data

c. Penanganan kesalahan

d. Penyeimbangan batch

- Komunikasi Data (Data Communication)

Komputer yang ada dalam jaringan memberikan peluang risiko keamanan yang lebih besar dari pada komputer yang ada di dalam suatu ruangan. Area kontrol ini terdiri dari :

a. Kontrol pengiriman pesan

b. Kontrol saluran (channel) komunikasi

c. Kontrol penerimaan pesan

d. Rencana pengamanan datacom secara menyeluruh

- Pemrosesan Komputer (Computer Processing)

Pada umumnya semua elemen kontrol pada disain system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke dalam komputer. Area kontrol pada pemrosesan komputer terdiri dari :

a. Penanganan data

b. Penanganan kesalahan

c. Database dan perpustakaan software

Sebagian besar kontrol database dapat diperoleh melalui penggunaan Sistem Manajemen Database (Database Management System/DBMS). Tingkat keamanan dalam DBMS terdiri dari :

a. Kata kunci (Password)

b. Direktori pemakai (User Directory)

c. Direktori elemen data (Field Directory)

d. Enkripsi (Encryption)

- Output Komputer (Computer Output)

Komponen subsistem ini bertanggung jawab untuk mengirimkan produk (output) kepada pemakai (user). Yang termasuk dalam area ini adalah :

a. Penyeimbangan operasi komputer

b. Distribusi

c. Penyeimbangan departemen pemakai

d. Penanganan kesalahan

e. Penyimpanan record

  • Kontrol Terhadap Pengoperasian Sistem

Kontrol pengoperasian system didasarkan pada struktur organisasional dari departemen operasi, aktivitas dari unit yang ada dalam departemen tersebut. Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi lima area :

1. Struktur organisasional

2. Kontrol perpustakaan

3. Pemeliharaan peralatan

4. Kontrol lingkungan dan kemanan fasilitas

5. Perencanaan disaster, meliputi area :

- Rencana keadaan darurat (emergency plan)

- Rencana back-up (backup plan)

- Rencana record penting (vital record plan)

- Rencana recovery (recovery plan)

Manajemen dapat melakukan kontrol dengan tiga cara, yaitu :

- Manajemen dapat melakukan kontrol langsung, yaitu mengevaluasi kemajuan dan penampilan, dan menentukan tindakan koreksi apa yang harus dilakukan

- Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung dengan terus menerus melalui CIO.

- Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung berkenan dengan proyeknya melalui pihak ketiga

Implementsi WBS

Work Breakdown Structure (WBS) adalah pemecahan atau
pembagian pekerjaan ke dalam bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan), alasan perlunya
1. Pengembangan WBS di awal Project Life Cycle memungkinkan diperolehnya
pengertian cakupan proyek dengan jelas, dan proses pengembangan WBS ini
membantu semua anggota untuk lebih mengerti tentang proyek selama tahap awal.
2. WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi
mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar
untuk membuat perundingan.

Manfaat WBS
WBS merupakan elemen penting, karena memberikan kerangka yang membantu, antara lain :
1. Penggambaran program sebagai ringkasan dari bagian-bagian yang kecil.
2. Pembuatan perencanaan
3. Pembuatan network dan perencanaan pengawasan.
4. Pembagian tanggung jawab.
5. Penggunaan WBS ini memungkinkan bagian-bagian proyek terdefinisi dengan jelas

Thursday, November 4, 2010

Spech Recognation

Speech recognizer memproses sinyal suara yang masuk dan menyimpannya dalam bentuk digital. Hasil proses digitalisasi tersebut kemudian dikonversi dalam bentuk spektrum suara yang akan dianalisa dengan membandingkan dengan template suara pada template sistem. Sebelumnya, data suara masukan dipilah-pilah dan diproses satu per satu berdasarkan urutannya. Pemilahan ini dilakukan agar proses analisis dapat dilakukan secara paralel.

Proses yang pertama kali dilakukan adalah memproses gelombang kontinu spektrum suara ke dalam bentuk diskrit. Langkah berikutnya ialah proses kalkulasi yang dibagi menjadi dua bagian:

1. Transformasi gelombang diskrit menjadi array data.

2. Untuk masing-masing elemen pada array data, hitung “ketinggian” gelombang (frekuensi).

Objek permasalahan yang akan dibagi adalah masukan berukuran n, berupa data diskrit gelombang suara. Ketika mengkonversi gelombang suara ke dalam bentuk diskrit, gelombang diperlebar dengan cara memperinci berdasarkan waktu. Hal ini dilakukan agar proses algoritma selanjutnya (pencocokan) lebih mudah dilakukan. Namun, efek buruknya ialah array of array data yang terbentuk akan lebih banyak.



Speech Syntesis


sebuah komputer yang berkemampuan untuk menghasilkan suara yang menyerupai suara manusia. Meskipun mereka tidak bisa meniru spektrum penuh irama manusia dan intonasi, pidato sintesis sistem dapat membaca file teks dan output mereka dalam dimengerti, jika agak kusam, suara yang sangat. Banyak sistem bahkan memungkinkan pengguna untuk memilih jenis suara - misalnya, laki-laki atau perempuan. sistem sintesis Pidato sangat berharga bagi individu melihat-gangguan.

Brosing Audio Data

perkembangan Internet telah didefinisikan kembali berbagai bidang hiburan, khususnya,musik. Hari ini, real-time Internet Real audio streaming musik dan MP3 secara teratur dinikmati oleh jutaan pendengar. Database digunakan untuk menyimpan informasi metadata audio. Server audio yang bertanggung jawab untuk mengambil informasi dari database untuk memenuhi permintaan klien. Klien menyediakan antarmuka komputer manusia untuk pengguna melalui antarmuka pengguna grafis untuk browsing, mencari dan memainkan audio yang menarik melalui jaringan. Berdasarkan masukan klien permintaan pengguna ke server untuk mendapatkan informasi audio (seperti daftar film-film bahasa tertentu, daftar lagu-lagu film tertentu dan daftar lagu berdasarkan pencocokan pengguna memasukkan teks lirik). Audio pengambilan informasi dari basis data akan dilakukan oleh server berbasis teks menggunakan metode pencarian.

Sebuah metode browsing jaringan disediakan untuk browsing video / audio data yang ditembak oleh sebuah IP kamera.
Jaringan video / audio metode browsing sesuai mencakup langkah-langkah dari:
1. Menjalankan sebuah program aplikasi komputer lokal untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP,
2. Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS ( Dynamic Domain Name Server) oleh program aplikasi,
3. Mendapatkan kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP melalui kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi dan (iv) kopel ke layanan server melalui alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio data yang ditembak oleh kamera IP, di mana server layanan menangkap video / audio data yang ditembak oleh kamera IP melalui Internet.

Sebagai kemajuan teknologi jaringan, semakin banyak diterapkan jaringan produk yang dibuat-buat terus-menerus. Salah satu yang paling umum diterapkan jaringan yang dikenal adalah produk kamera IP, yang dapat menampilkan isi (video / audio data) melalui Internet. Kamera IP biasanya terhubung ke jaringan melalui router, dan memiliki sebuah IP (Internet Protocol) address setelah operasi sambungan.

Computer Vision

Computer Vision merupakan computer becomes seeing Machines. Saat ini Computer Vision cendrung mendekati kemampuan manusia dalam menangkap informasi visual (human sight), computer vision harus terdiri dari banyak fungsi pendukung yang berfungsi secara penuh.

Untuk menunjang tugas computer vision, maka terdapat beberapa fungsi pendukung ke dalam sistem ini, antara lain :

- Proses penangkapan citra/gambar (image acquisition)

- Proses pengolahan citra (image processing)

- Analisa data citra (image analysis)

- Proses pemahaman data citra (image understanding)

Proses dalam Computer Vision :

Sebuah komputer yang menyerupai kemampuan manusia dalam menangkap sinyal visual (human sight) dilakukan dalam empat tahapan proses dasar : Proses penangkapan citra/gambar (image acquisition), Proses pengolahan citra (image processing), Analisa data citra (image analysis) dan Proses pemahaman data citra (image understanding).
Contoh aplikasi visi komputer mencakup sistem untuk :
1. Pengendalian proses misalnya sebuah robot industri atau kendaraan otonom.
2. Mendeteksi peristiwa misalnya, untuk pengawasan visual atau orang menghitung.
3. Mengorganisir informasi misalnya, untuk pengindeksan database foto dan gambar.
4. Modeling benda atau lingkungan misalnya, industri inspeksi, analisis gambar medis.
5. Interaksi misalnya sebagai input ke perangkat untuk interaksi manusia komputer.
Sub-domain computer vision termasuk adegan rekonstruksi, event detektion, pelacakan video, pengenalan obyek, learning, pengindeksan, gerak estimasi, dan gambar restorasi.

http://elmolya.blogspot.com/2010/11/v-behaviorurldefaultvml-o_04.html

Tangible User Interface

Tangible User Interface merupakan sebuah antarmuka pengguna dimana orang berinteraksi dengan informasi digital melalui lingkungan fisik. Pelopornya adalah Hiroshi Ishii, seorang profesor di MIT Media Laboratory.

Karakteristik Tangible User Interface :

1. Representasi fisik digabungkan untuk mendasari komputasi informasi digital.

2. Representasi fisik mewujudkan mekanisme kontrol interaktif.

3. Representasi fisik perseptual digabungkan untuk secara aktif ditengahi representasi digital.

4. Keadaan fisik terlihat "mewujudkan aspek kunci dari negara digital dari sebuah sistem.

Head Up Display System


Awalnya Head up Display ini dikembangkan untuk penerbangan militer tetapi sekarang sudah digunakan dalam pesawat terbang komersil, mobil dan aplikasi lainnya. contohnya pada Mobil Toyota Camry atau BMW X series. Panel penunjuk kecepatan mobil cukup membantu pengemudi untuk tetap fokus dan konsentrasi, terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi,pandangan mata tak perlu lagi merunduk ke arah cluster spidometer dan kawan-kawannya biasa ditempatkan. Head Up Display merupakan display transparan yang mampu menampilkan data dan indikator-indikator vital sebuah kendaraaan tanpa mengharuskan pengemudi mengalihkan pandangan dari jalanan.

HUD mampu bekerja penuh dalam cuaca apa pun: hujan, kabut, gelap, ataupun terik. Sebab, HUD memiliki sensor cahaya yang secara otomatis mengatur kejelasan image sesuai keadaan sekitar, sehingga pengemudi tak perlu lagi menyipitkan atau membelalakkan mata.

Tidak sampai di situ, HUD juga diharapkan mampu menjadi alat bantu ketika mengemudi dalam kabut yang tebal atau kegelapan malam. Dengan tambahan beberapa sensor sonar dan kamera night vision, kaca depan mobil nantinya mampu menunjukkan area-area penting dari jalanan yang berada di depan mobil, seperti tepi jalan, rambu, dan objek yang melintas di depannya.

Dari berbagai sumber.